Clownfish
Clownfish
siapa yang tidak kenal ikan badut atau juga biasa dikenal
dengan nama anemon fish, diberi julukan anemon fish karena ikan ini sering
berada di dalam / di dekat tumbuhan anemon tempat ia tinggal dan bermain –
main.
Ikan Nemo atau ikan badut adalah ikan dari anak suku
Amphiprioninae dalam suku Pomacentridae. Sekitar dua puluh delapan spesies
dikenali, salah satunya adalahgenus Premnas, sementara sisanya dalam genus
Amphiprion. Di alam bebas mereka bersimbiosis dengan anemon laut. Ikan giru
berwarna kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman. Spesies terbesar mencapai
panjang 18 cm, sementara yang terkecil hanya mencapai 10 cm.
2 Ciri khas
yang paling menarik dari ikan ini, yang badannya dihiasi dengan warna-warna
cemerlang, adalah tempat hidupnya yang telah Allah pilihkan. Ikan badut hidup
di cabang-cabang karang yang mirip pohon yang disebut sebagai ”anemon laut”.
Ada kapsul-kapsul beracun pada cabang-cabang anemon laut yang akan membuat ikan
yang menyentuhnya terluka atau mati. Namun Ikan badut tidak pernah terluka oleh
anemon laut ini. Bahkan mereka bersembunyi di balik cabang-cabang tersebut yang
membuatnya aman dari pemangsa. Ada cairan yang khusus di badan ikan badut ini
yang melindunginya dari ‘gigitan’ kapsul anemon laut.
Tidakkah ini menakjubkan? Tidak seperti ikan-ikan lainnya,
ikan ini mengeluarkan cairan yang melindunginya dari racun di sekitar tempat
hidupnya. Bagaikan tahu bahwa anemon laut ini tidak membahayakannya, saat
berada dalam bahaya, ia secara cepat bersembunyi di antara kapsul-kapsul
beracun tersebut. Bagaimana mereka mengetahui bahwa ikan yang lainnya tidak
dapat mendekatinya atau ikan yang lain tersebut tidak mempunyai cairan seperti
yang dipunyainya? Tidak diragukan lagi, tidaklah otak maupun kemampuan ikan
kecil itu yang dapat memberinya pengetahuan ini. Ada kekuatan yang telah
mengajarinya, yakni Allah, pencipta langit dan bumi dan semua yang berada di
antara keduanya.
Besarnya permintaan
pasar yang mengandalkan tangkapan alami menyebabkan eksploitasi ikan clownfish
tidak terkendali. Hal inilah yang menyebabkan ikan ini dikategorikan sebagai
biota yang dilindungi dan masuk dalam Daftar/Apendix I. Oleh karena itu, upaya
budidaya merupakan salah satu hal yang harus dilakukan untuk menjaga
kelestarian ikan ini sekaligus mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Pemeliharaan Calon Induk
Kegiatan pemeliharaan benih dapat dilakukan di bak semen,
fiber glass atau akuarium. Agar tercipta suasana nyaman bagi ikan, maka dalam
wadah pemeliharaan diberi tanaman/ anemon laut dengan substrat dari karang/
genteng. Lama pemeliharaan benih
berukuran 1,5 cm sampai siap dipijahkan menjadi induk
sekitar 5-6 bulan. Calon induk tersebut biasanya berukur 4-5 cm. Pakan induk
adalah pelet dan sebagai pelengkap nutrisi diberi tambahan udang jambret dan
artemia dewasa
Perjodohan
Kegiatan perjodohan dilakukan bila calon induk telah
berkukuran lebih dari 4 cm. Wadah yang digunakan untuk perjodohan sebaiknya
dari bahan kaca, untuk mempermudah pengamatan dan seleksi calon induk.
Kapadatan pemeliharaan 5-6 ekor/ 100 liter. Agar tercipta kondisi nyaman dan
memicu terbentuknya calon pasangan baru, di dalam akuarium ditempatkan anemon
laut (Radianthus ritterri). Selanjutnya dilakukan pengamatan sedemikian rupa
sampai dapat ada sepasang calon induk yang hidup secara harmonis.
Pemijahan dan Pengeraman
Sebelum pemijahan, induk jantan melakukan pembersihan
substrat sekitar anemon dengan melakukan gerakan berayun-ayun didepan betina
dan tarian patah-patah mengitari betina. Selanjutnya bila saat memijah, kedua
induk akan lebih aktif melakukan pembersihan substrat untuk tempat menempelkan
telur. Proses pemijahan berlangsung antara pukul 12.00-14.00 WIB dan pembuahan
dilakukan secara eksternal. Kedua induk melakukan penataan posisi telur
sehingga menjadi rapi, selanjutnya aktif melakukan pembersihan dan perawatan
telur, dengan mengibaskan ekor dan menyemprotkan air melalui mulut di sekitar
telur. Masa pengeraman telur 9-10 hari. Induk akan memijah kembali 1-2 hari
setelah telur menetas.
Panen Larva
Telur menetas pagi hari (05.00-08.00 WIB). Panen larva
dilakukan pada pukul 08.00-10.00 WIB. Larva dipanen dengan serok lembut,
setelah terkumpul di dalam serok, kemudian dipindahkan kedalam air media dengan
gelas. Jumlah larva yang dihasilkan oleh sepasang induk clownfish dalam satu periode
pemijahan berkisar 95-350 ekor.
Pemeliharaan Larva
Padat penebaran larva dalam wadah akuarium sekitar 3-5
ekor/lt. Wadah pemeliharaan larva adalah bak semen, fiberglass atau akuarium.
Pakan awal larva adalah Branchionus, selanjutnya dapat diberi kopepoda,
nauplii, artemia dan Diaphanosoma. Pergantian air dilakukan pada hari ke h atau
bila diperlukan
Pemeliharaan Benih
Wadah dan perlakuan pemeliharaan benih clownfish hampir sama
dengan pemeliharaan calon induk. Pakan benih adalah Diaphanosoma, artemia
remaja dan dilatih dengan pakan buatan (ukuran pelet disesuaikan). Setelah
ukuran benih 3 cm pemberian pakan buatan prosentasenya lebih besar (75%)
dibandingkan pakan hidup (25%), karena hanya sebagai pelengkap nutrisi.
Penyiponan dan penggantian air dilakukan setiap hari, disesuaikan dengan
kondisi kualitas air media.
Pertumbuhan
Pertumbuhan clownfish tergolong lambat bila dibandingkan
dengan ikan konsumsi, tetapi hal ini desesuaikan dengan ikan dewasa atau induk
yang panjangnya ahanya 7-8 cm. Dari stadia larva sampai mencapai ukuran dewasa
atau induk memerlukan 7-8 bulan.
Parameter Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air tidak jauh berbeda dengan
pemeliharaan ikan pada umumnya. Diperlukan penyiponan kotoran dan sisa makanan
di dasar wadah. Pergantian air minimal 1 kali sehari, sekitar 20-50 % atau bila
diperlukan. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kualitas air optimal
dan tetap jernih.
- KAMI MENYEDIAKAN IKAN CLOWN FISH/ IKAN NEMO
- SUPLAI IKAN KE SELURUH NUSANTARA.
HUB CHIQOE : 0812 8834 4985